Pilih Mana: Investasi Reksadana atau Saham?


Wait, what? Investasi reksadana dan investasi saham berbeda?

Ya, banyak dari kita, investor pemula, belum menyadari bahwa kedua investasi ini, investasi reksadana dan investasi saham adalah dua jenis investasi yang berbeda. Sebagian dari kita mungkin berpikir, “Ah, paling itu cu

Tenang saja, kamu ada di tempat yang tepat. MyHero akan selalu mendampingi kamu dalam perjalananmu menjadi investor yang cerdas!

 

Apa Itu Investasi Saham?

Seperti yang sudah kamu ketahui, saham adalah tanda penyertaan modal seseorang atau badan usaha pada suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Dengan menyertakan modal pada suatu perusahaan atau perseroan terbatas, orang tersebut menjadi pemegang saham – yang juga berarti menjadi pemilik perusahaan. Keren, kan?

 

Nah, ketika suatu perusahaan atau perseroan terbatas membutuhkan penyertaan modal yang lebih besar, mereka akan menjual sahamnya di pasar saham. Saham ini bisa dibeli oleh masyarakat umum yang ingin berinvestasi pada perusahaan tersebut. Minimal pembelian saham adalah sebanyak 1 lot, yaitu 100 lembar saham. Jadi, misalnya satu lembar saham perusahaan X nilainya Rp5.000,00, minimal pembelian yang bisa kamu lakukan adalah senilai Rp500.000,00.

 

Untuk memulai investasi saham, kamu bisa mendaftarkan dirimu terlebih dahulu ke perusahaan sekuritas. Setelah itu, kamu bisa mulai memilih saham perusahaan mana yang ingin kamu beli, baik itu berdasarkan rekomendasi dari perusahaan sekuritas tersebut, ataupun menurut kemauanmu sendiri.

 

Di sinilah serunya investasi saham: kamu bisa menanamkan modalmu hanya pada perusahaan yang kamu pilih. Kamu pun bisa memutuskan untuk menjual sahammu, atau membeli saham lebih banyak, berdasarkan pemantauan dan keputusanmu sendiri.

 

Apa itu Investasi Reksadana?

Lain halnya dengan investasi saham, investasi reksadana melibatkan manajer investasi. Manajer investasi di sini berfungsi sebagai pengelola dana yang kamu setorkan. Mereka mengumpulkan dana dari investor-investor seperti kamu, dan kemudian mengelolanya dengan menanamkannya pada instrumen investasi yang menurut mereka akan mendatangkan keuntungan paling besar.

 

Jadi, meskipun dana yang kamu setorkan akan digunakan untuk membeli saham, kamu tidak benar-benar memiliki saham tersebut. Yang akan kamu terima dari manajer investasi adalah laporan kinerja investasimu, dan tentu saja profit dari portfoliomu.

 

Singkatnya, kamu mempercayakan dana yang kamu investasikan kepada manajer investasi sepenuhnya. Kamu tidak perlu pusing memilih membeli saham perusahaan yang mana, tidak perlu terus-terusan memantau kondisi pasar sepanjang waktu, karena semua itu sudah dilakukan oleh si manajer investasi.

 

Jadi, Pilih yang mana?

 

Sebelum kamu mulai memilih, mari kita ringkas perbedaan antara investasi saham dengan investasi reksadana.

 

 

Investasi Saham

Investasi Reksadana

Pihak yang Terlibat

Perusahaan Sekuritas

Manajer Investasi

Peran Pihak yang Terlibat

Perantara Pembelian dan Penjualan Saham

Pengelola Dana Investasi

Nilai Investasi Awal

1 lot saham, nilai tergantung pada harga per lembar saham.

Mulai dari Rp50.000,- 

Keterlibatan Investor

Penuh, keputusan menjual dan membeli sepenuhnya di tangan investor

Tidak ada; dana investasi sepenuhnya dikelola oleh manajer investasi

Risiko

Lebih tinggi, khususnya bagi pemula yang belum jeli membaca pasar

Lebih rendah, karena dikelola oleh manajer investasi yang sudah berpengalaman

Profit Jangka Pendek

Lebih tinggi, karena dapat memanfaatkan fluktuasi pasar

Lebih rendah, karena dana diinvestasikan pada banyak instrumen, sehingga profit berupa rata-rata.

Profit Jangka Panjang

Lebih rendah, sepenuhnya tergantung pada performa perusahaan di pasar

Lebih tinggi, sepenuhnya mengandalkan kejelian manajer investasi.

 

Dari tabel di atas, kamu bisa mulai melihat perbedaannya dengan lebih jelas, kan?

 

Meskipun demikian, pilihan sepenuhnya ada di tanganmu. Kalau dana yang kamu investasikan adalah dana yang tidak terpakai, dan kamu menikmati memantau pasar saham sepanjang waktu, serta mampu mengambil keputusan menjual atau membeli tanpa memerlukan waktu yang lama, kamu bisa memilih investasi saham yang bisa mendatangkan keuntungan yang besar. 

 

Sebaliknya, kalau dana yang kamu investasikan adalah dana tabungan yang sebisa mungkin tidak berkurang seperti dana persiapan pensiun, apalagi kalau kamu tidak punya waktu untuk memantau pasar saham, atau kurang percaya diri dalam mengambil keputusan karena belum terlalu memahami pasar saham, investasi reksadana akan lebih cocok untukmu.

 

Tidak hanya itu, kamu pun masih bisa memilih lebih lanjut investasi reksadana yang kamu inginkan. Ya, ada investasi reksadana yang berisiko rendah seperti HPAM Flexi Plus dan yang berisiko tinggi seperti HPAM Ultima Ekuitas-1. Tentunya, semakin tinggi risikonya, semakin besar pula peluang keuntungan yang lebih tinggi.


Kalau kamu masih ragu, kamu bisa hubungi kami di sini, atau melalui menu customer service di aplikasi MyHero yang bisa kamu unduh dari App Store atau Google Play.

Comments